photo credit to : pinterest.com
Not The Light
but The Darkness of Hope
A
|
ku berjalan dalam kegelapan,
berusaha mencari sedikit cahaya setidaknya hanya untuk menunjukan tanda aku
masih dapat hidup di dunia ini. Namun, cahaya yang datang membuat kegelapan ini
menjadi remang, membuat aku bertanya lebih jauh lagi, namanya juga manusia,
hidup dalam rasa penasaran dan ketidakpuasan, sebelumnya aku meminta sedikit
cahaya agar dapat menunjukan sesuatu yang dapat aku sebut “harapan” namun
sekarang semakin setiap satu angka bertambah dalam usia kegelapan ku cahaya
yang perlahan masuk dalam ruang gelap ku mulai memunculkan pertanyaan lain yang
aku maksudkan diatas, “apakah cahaya ini menuntunku ke jalanku ataukah cahaya
ini justru menunjukan aku bahwa aku harus mencari jalan lain atau dengan kata lain
aku harus berubah ?” hingga saat ini menurutku cahaya itu merupakan cahaya yang
menuntunku ke arah yang aku harapkan akan seperti apa seorang “Grace”
kedepannya.
Kepala ini
terus berpikir dan berpikir tanpa henti, apapun yang menyentuh aku akan masuk dalam
pikiran ku, salah satu teman pernah memanggil ku “thinker” lalu apakah aku
salah dengan pribadi tersebut ? seakan dunia inii tidak mampu menampung setiap
pertanyaan yang keluar dari kepalaku, mereka menjauh entah karena mereka
membenci pertanyaan yang keluar dari kepala ini atau mereka takut mennghadapi
kenyataan dari hasil jawaban pertanyaan yang keluar dari kepala ku, terkadang
aku merasa pikiran ku begitu rumit dan memberatkan hidup ini, disisi lain aku
berpikir juga apakah ada perempuan lain di luar sana yang berpikir seperti aku,
disaat semua orang tertawa melihat aku berjalan dalam kegelapan namun aku tetap
berjalan dan meraba-raba, apakah ini salah ? apakah salah untuk mempertanyakan
mengapa segala sesuatu terjadi dalam hidup ini ? mengapa pikirn ini mudah
sekali bertanya ? apakah semuanya akan selesai dengan hanya bertanya ? kemana
pertanyaan-pertanyaan ini akan membawa ku ? aku mulai lagi bertanya banyak.
Dunia
mengalami krisis, banyak jiwa menangis kela[aran, ingin ku memberikan mereka
sedikit harapan yang aku punya,factor keserakahan dan perkembangan pesat
teknologi dengan ketidak sigapan SDM saat ini menghadapi perkembangan ini
membuat semuanya terasa salah, aku juga tidak mengerti mengapa aku berpikir
untuk dunia sebesar ini , sedangkan keberadaan ku haya bagaikan satu butir
pasir di padang gurun, apa arti ku bagi dunia ini sehingga aku memasukannya
dalam daftar “sesuatu yang harus kupikirkan ?”, jaminan bahwa dengan memikirkan
dunia ini aku akan menemukan cahaya kebenaranku saja tidak ku dapatkan, masih
berjalan dalam kegelapan.
Sampai kapan
kegelapan ini terus memenuhi ku ?. aku ingin menjadi perempuan hebat yang
memiliki usaha hidup sendiri, hidup dengan bebas atau bisa dibilang “a girl
living in Freedom World”,hidup non-conformise, hidup dengan selalu percaya pada
Tuhan Yesus ,seorang perempuan yang memperjuangkan perdamaian meskipun orang
berkata itu mustahil, memiliki pengetahuan seluas oksigen beredar didunia ini,
memiliki hati melayani sebesar hati Bapa agar mampu menjadi berkat bagi yang
makhluk ciptaan-Nya yang lain, sehingga keberadaan ku di dunia ini bukan hanya
sebutir pasir yang saat ditiup angina dan menghilang tidak akan berarti apa-apa
untuk padang gurun tersebut, aku ingin menjadi seorang ibu, sosok yang sangat
berarti, sosok yang melewati kesakitan dan rela mempertaruhkan hidupnya untuk
memberikan satu kehidupan baru bagi anaknya, sebegitu besarkah pengorbanan yang
harus aku berikan untuk mencapai sosok bukan wanita tapi perempuan yang aku
inginkan.
Dalam pikiran
ku dan yang aku yakini,dalam lirik lagu juga serinag berkata “kita tidak kaya
namun kita ini sangat berharga” namun dunia menunjukan kenyataan menakutkan
yang mengatakan uang adalah segalanya, lalu apa artinya kalimat yang menjadi
harapanku tadi ?, aku akan terus menjelajahi dunia ini hingga aku menemukan
jawaban atas pertanyaanku diatas tadi, apakah uang adalah segalanya ? apakah
aku masih dapat terus memegang kelaimat harapanku tadi ?, aku yakin dan percaya
Bapa di Sorga menjadikanku seorang “thinker” bukan karena sengaja, rencanya
tidak ada yang dilepasnya begitu saja, dia betanggung jawab penuh dan selalu
menunjakn keindahan disetiap rencananya, aku yakin semua pertanyaan-pertanyaan
ku saat ini, kegelapan ku saat ini dan sebongkah cahaya yang menuntunku saat
ini merupakan cahaya pengharapan yang dibangun dari iman ku kepada-Nya, sulit
menunjukan semua ini dalam kenyataan, kenyataan yang ada justru memaksa ku
meninggalkan harapan itu, namun aku tetap percaya dan menanti hasil atau
jawaban dari semua pertanyaan yang ada di kepalaku saat ini dan mari kita
nantikan akan jadi apa seorang grace yang sudah menemukan berjuta bahkan
berlaksa bingkah cahaya nanti ? aku juga meyakini bahwa kegelapan akan tetap
ada dalam hidup ku, karena aku tidak akan pernah melihat cahaya yang aku
percaya sebagai harapan disaat tidak ada kegelapan, sebaliknya karena adanya
kegelapan aku mampu melihat harapan dalam hidup ini. Jadi kepala ini tidak akan
pernah berhenti bertanya namun perlahan satu persatu pertanyaan akan dijawab
dan akan aku temukan siapa Grace sebenarnya dan siapa sosok perempuan yang
terbentuk dalam hidup seorang grace J
-Peace in
the heart-
-G-
(Monday,
December 28th, 2015
3:00 am)
dalam skali, grace... :)
BalasHapusperkembangan ilmu pengetahuan saat ini memang, manaruh kecurigaan dan pesimisme bagi manusia....
dibandingkan manfaat yang sudah diberikan, tidak bisa di pungkiri bahwa kerusakan baik materil maupun idea yang diakibatkan olehnya bagi manusia sangatlah besar, kita hadir dalam alam yang bersifat dinamis, dengan segala perkembangan yang terjadi, sangatlah di tuntut untuk terus berpikir, "menjadi thinker" bukan karena kita "dibentuk" namun sudah seharusnya kita menjadi thinker, sebab menjadi thinker adalah memanusia.
plato mulai berfilsafat dengan mempertanyakan segala sesuatu, bertanya?. "Mengapa?". Terslah bertanya dan menjadi "thinker", degan begitu kita sedang memanusia.
http://sinceritypress.esy.es/
https://note4friends.wordpress.com/