(CREDIT OF THE PHOTO : IN THE PICTURE)
IDEALISM TO BE FAITHFUL
Kepercayaan dalam diri seseorang dibangun dalam beberapa
tipe, bisa kikepercayaan pada sebuah ajaran atau kepercayaan pada diri sendiri
dan yang paling mengenaskan dan patut mendapat perhatian adalah orang-orang
yang tidak lagi dapat mempercayai apapun dan benar-benar hidup dalam kehampaan.
Pertanyaannya disini, apakah mereka orang-orang yang tidak pernah diajarkan
untuk percaya ? atau tidak tau bagaimana membangun kepercayaan atas sesuatu
yang membuatnya berkomitmen menjalani hidup , sekarang posisikan diri anda,
adakah tipe-tipe kepercayaan secara general seperti yang menggambarkan diri
anda ?
Buat kamu yang punya idealisme dan sedang
berusaha mewujudkannya
Kepercayaan, membangun sebuah konsep berpikir yang
menjadikan patokan bagi diri seseorang baik untuk dirinya sendiri ataupun bagi
orang lain untuk dapat mengukur sejauh mana kemanusiaan bagi dirinya dan bagi
orang lain untuk memanusiakannya. Konsep tersebut bernama Idealisme (my
perspective).
Idealism menjadi suatu indikator keberhasilan seseorang
untuk meraih identitas dimanusiakan manusia lain. Indikator yang berisihi
perlikau,perkataan,pola pikir,keharusan,aturan,hukuman,norma,dll sebagainya
sesuai angka tertinggi dari semua aspek tersebut setelah konstruksi dari
kepercayaannya. Maka dari pada itu seseorang yang mebangun idealism bagi
dirinya berarti dia orang yang menghargai hidup, dirinya sendiri serta membuat
manusia lain belajar dari kehidupannya juga, dengan begitu wujud nyata manusia
bukan sekedar penyesak bumi atau peningkat angka statistik penduduk tapi mampu
menjadi Nilai atau MVP (most valuable Player) dalam permainan yang dijalaninnya
selama dia bernapas.
“saya sebagai seorang
perempuan Kristen Protestan akan menjaga kesucian tubuh ini hingga pernikahan
kudus nanti ”
sebagai seorang perempuan dari keluarga Kristen Protestan , idelism itu mungkin
menjadi salah satu daftarnya. Lalu bagimana kenyataannya ? atau dapat
diistilahkan Relisasi nya ? akankah memberi nilai positif pada integritynya
atau kah sebaliknya ? kembali lagi kepada kepercayaan tertinggi yang ada
didalamnya, idelisme dibangun sebagai suatu wujud keputusan yang seharusnya
mutlak bagi seseorang dalam menjalani hidupnya, ketika pengambilan keputusan
tersebut harus disertai dengan tanggung jawab untuk menjalankannya dalam dunia
nyata, sehingga harus benar-benar matang pengkajiannya dengan nilai-nilai yang
dipegang dalam kepercayaannya.
Berpegang teguh pada kepercayaan bahwa diri kita bukanlah
yang intinya namun terdapat suatu kuasa tertinggi diatas diri kita yang menjadi
penopang utama idelisme kita yaitu kepercayaan akan pencipta yang menganugrahkan
dunia Iini menjadi resep ajaib untuk menjalankan konsep diatas, agar tanggung
jawab benar-benar hadir dan bukan hanya imaginasi atau omongan belaka.
Jadi apakah kamu siap menjadi seorang High-Ideal ? atau
kamu hanya akan terperangkap dalam kenyataan yang dibangun dalam dunia kamu and
let them control u ? harusnya tidak jika kamu menghargai hidup kamu.
Semua hal yang dilakukan pasti ada resikonya,
lalu ?
Dampak dari idelisme yang kamu bagun dalam pikiran kamu,
mempengaruhi realitas yang ada setelah idealism mu dibagun. Keteguhan Komitmen
pada kepercayaanmu dan Hubungan dengan lingkungan serta diri kamu sendiri akan
melalui masa kritis *akankah dianggap menjadi Noise atau Motivasi?* ketika realitas membantah idelisme mu. Lalu
kesimpulannya ketika masuk dalam masa kritis atau lebih menyeramkannya masa
Koma, apakah kamu akan mati dan menyerah or alive and find your self again ?
Seperti diparagraf pengantar tadi, ada satu tipe manusia
dalam membangun kepercayaannnya yaitu mereka yang pasrah pada kenyataan dan
tidak lagi mempercayai siapapun bahkan dirinya sendiri, orang-orang seperti ini
pada umumnya orang-orang yang terlalu sebelumnya dan ketika memasuki critical
moment diatas, mereka menyerah dan mati namun tetap memaksa hidup dalam dunia
ini dengan melihat dirinya sebagai seorang yang kecil dan melihat manusia lain
layaknya raksasa yang siap mengahncurkan dunianya.
Jangan cuman belajar memanusiakan orang lain, semua itu
akan Bullsh*t kalau kamu tidak dapat memanusiakan diri kamu sendiri. Pada
hakekatnya seorang manusia membutuhkan nafas kehidupan untuk diakui menjadi
manusia,so ? seperti yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya, harusnya kamu
tidak membiarkan dunia ini mengontrol kamu kalau kamu mengahargai hidup ini, in
the end, Get Your life ! and find your self again !!! Go Get yours Thinkers,
Cause I’m getting mine.
#FairForPeace Not #PeaceAndNotFair #TruePeace #TrueLove #RealFreedom #ImagineIt
-G-